Kisah Anak Petani Miliki Rp 55 T: dari Pembersih Tangki hingga Juragan Minyak
Jika kesuksesan diraih dari yang mulanya miskin, maka kegagalan bukanlah sebuah halangan yang berarti. Setidaknya, itulah yang diyakini oleh Harold Hamm, seorang pengusaha yang dijuluki raja minyak dari Amerika Serikat yang melalui perjuangan panjang dalam prosesnya.
Hamm merupakan anak bungsu dari ke-13 bersaudara dari seorang ayah yang bekerja sebagai petani kapas. Ia tinggal di sebuah rumah kayu dengan satu kamar tidur dan tidak memiliki toilet.
Terlahir miskin membuat Hamm tidak bisa bersekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Hamm lalu menghabiskan waktunya untuk membantu ayahnya bekerja di pasar tanpa alas kaki. Hasil yang didapatkan pun tak seberapa karena harga kapas selalu turun saat musim panen.
Meski hidup susah, Hamm tak pernah mengeluh. Keadaan tersebut justru memacu semangat Hamm untuk hidup lebih baik. Pada usia 16 tahun, Hamm kemudian bekerja mencuci truk yang mampir ke pom bensin tempat ia bekerja.
Upah yang didapat lalu ditabung Hamm untuk membiayai sekolahnya di Enid High School hingga lulus pada 1963. Setelah lulus, Hamm lagi-lagi tak bisa berkuliah karena terhalang biaya.
Ia lalu memutuskan untuk bekerja lagi di sebuah kilang minyak sebagai pembersih tangki minyak milik kontraktor. Alih-alih mengumpulkan uang untuk kuliah, Hamm justru jatuh cinta dengan dunia perminyakan.
Hamm lalu membekali dirinya tentang minyak dan memulai untuk membangun bisnis sendiri. Dua tahun kemudian, tabungan Hamm dari bekerja di kilang minyak akhirnya bisa dibuat untuk membeli truk merek Ford.
Ditambah 1.000 dolar AS yang dipinjam dari bank atas nama temannya, Shawn Phillips, Hamm akhirnya membuka persewaan truk bernama Hamm-Phillips Service Co., gabungan nama teman dan dirinya.
Sambil berbisnis itu, Hamm terus membekali dirinya dengan teknik penambangan, termasuk mencari kawasan yang berpotensi ditambang minyaknya. Bak dapat rejeki nomplok, Hamm menemukan sumber minyak yang belum tersentuh di daerah Woods pada 1960.
Momen inilah yang menjadi awal dari bisnis besar Hamm. Gaji selama tiga tahun bekerja yaitu sebesar 150.000 dolar AS ia gunakan untuk memulai bisnis minyak dan gas bernama Continental Resources. Hamm juga berniat melanjutkan kuliahnya meski sudah 28 tahun.
Pada 2004, Hamm berhasil mengebor sumur menggunakan kombinasi pengeboran secara horizontal dan stimulasi rekahan. Terobosan itu membuat Hamm didapuk sebagai game changer di seluruh industri minyak Amerika.
Ladang minyak tersebut diperkirakan mengandung lebih dari 20 miliar barel minyak mentah. Hal ini membuat cadangan minyak Amerika naik hingga 50 persen. Hamm lalu mengantarkan perusahaannya ke publik pada 2007.
Kini, perusahaan Hamm bisa memproduksi hingga 330.000 barel minyak setiap harinya. Hamm memiliki kekayaan mencapai Rp 55 triliun lebih menurut real-time Forbes per 5 November 2020.
0 comments:
Post a Comment