Profil Joan Mir: Sang Juara Dunia MotoGP 2020
Joan Mir sukses jadi juara dunia MotoGP 2020. Pebalap Suzuki Ecstar itu memastikannya usai finis ketujuh pada MotoGP Valencia, Minggu (15/11), di Sirkuit Ricardo Tormo.
Jumlah poin Mir sudah tidak bisa dikejar lagi. Ia memiliki perolehan 171 poin dengan satu seri tersisa. Pebalap asal Spanyol itu pun sudah tujuh kali naik podium, salah satunya merupakan kemenangan di MotoGP Eropa.
Mir juga berhasil jadi pebalap Suzuki pertama yang merebut titel juara dunia kelas paling bergengsi, sejak Kenny Roberts Jr pada 2000. Lantas, siapa sebenarnya sosok Joan Mir?
Berikut kumparanSPORT sajikan profil Joan Mir, sang juara dunia MotoGP 2020. Silakan disimak.
Profil Joan Mir
Pria bernama lengkap Joan Mir Mayrata ini lahir di Palma de Mallorca, Spanyol, pada 1 September 1997. Mir mendapatkan motor pertamanya ketika berusia enam tahun, yakni Polini. Setahun kemudian, ia berganti ke motor Honda QR.
Performa spektakuler Mir lantas mengantarnya turun di ajang Red Bull Rookies Cup pada 2013. Setahun berselang, ia finis di peringkat kedua akhir dan juga berkompetisi di CEV Moto 3 (turnamen balapan di sirkuit-sirkuit Eropa).
Namun, baru pada 2015, Mir tampil penuh satu musim di CEV Moto3. Ia mencatatkan empat kemenangan dan menyelesaikan musim di posisi keempat. Juga pada 2015, Mir sebetulnya sudah tampil di Kejuaraan Dunia MotoGP kelas Moto3.
Hanya, kala itu, Mir hanya turun sekali, yakni di seri balap Australia, dalam rangka menggantikan pebalap Jepang, Hiroki Ono. Tampil untuk Leopard Racing, dia gagal finis kala itu.
Masih dengan tim yang sama, Mir mulai balapan penuh di Moto3 Kejuaraan Dunia MotoGP pada 2016. Performanya lumayan bagus, finis kelima di klasemen akhir.
Barulah pada musim 2017, Mir merebut gelar juara dunia pertamanya di Moto3. Ia mencetak 10 kemenangan dari 18 balapan, yang membuatnya kala itu sempat dibanding-bandingkan dengan Valentino Rossi dan Marc Marquez karena kecepatannya.
Gelar juara itu membuatnya direkrut Marc VDS untuk bertarung di Moto2. Pemilik nomor 36 ini berhasil merebut gelar pemula terbaik dan posisi keenam di klasemen akhir Moto2 musim 2018.
Adaptasi Mir yang cepat di Moto2 ditambah dengan kecepatannya membuat tim Suzuki tertarik merekrutnya. Ia kemudian dikontrak 2 tahun oleh tim asal Jepang tersebut untuk menggantikan Andrea Iannone.
Performanya pada tahun 2019, musim perdananya di kelas utama MotoGP, kurang memukau. Mir hanya finis di posisi 12 klasemen terakhir, tanpa sekalipun mencicip podium. Apesnya lagi, dia sempat absen di dua seri musim lalu karena ditemukan memar pada paru-parunya.
Kini, pada tahun keduanya di MotoGP, Mir justru sudah dapat gelar juara MotoGP. Ia bahkan berhasil memiliki jarak poin yang cukup jauh dengan peringkat kedua (29 angka) dan ketiga (33).
0 comments:
Post a Comment