Wayan Supadno Pensiunan TNI AD Yang Kini Sukses Budidaya Jeruk Chokun Thailand
Wayan Supadno, pria kelahiran Banyuwangi, 20 Juni 1967 merupakan pensiunan TNI AD yang beralih profesi sebagai petani ini sukses mengembangkan komoditas varian jeruk madu Chokun Thailand yang rasanya manis dan ukurannya besar.
Purnawirawan TNI yang terakhir bertugas 4 tahun lalu di Puskes Mabes TNI berpangkat Mayor ini menceritakan awal mula mengembangkan usaha dibidang pertanian.
"Awal mula pengembangan jeruk chokun ini 5 tahun lalu, karena jeruk jenis ini cocok dikembangkan di daerah tropis, beriklim panas dan dataran rendah," ujar Wayan, Selasa (1/9) saat dijumpai di perkebunannya di RT.12, Desa Kumpai Batu Atas, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Awal datang ke Kobar, menghadapi tantangan lahan yang akan digarap tidak subur dan kering. Walau demikian, kondisi itu tidak membuatnya menyerah, lahan tersebut disuburkan dengan cara menebar pupuk kandang, sehingga mikroorganisme membuat tanah menjadi subur.
"Perlu adaptasi selama 1 tahun, lahan yang sebelumnya tidak subur dan kering, kini bisa ditanami jeruk chokun," ungkapnya.
Kini, lanjut Wayan, dalam 1 tahun ia bisa panen hingga 3 kali, di lahan seluas 12 hektare dalam kurun waktu 8 bulan bisa menghasilkan sebanyak 125 ton dengan penghasilan sekitar Rp 1,3 miliar.
Wayan mengungkapkan, semua itu ia pelajari secara otodidak, ilmu pengembangan komoditas jeruk chokun asal Thailand ini ia pelajari hanya melalui google.
"Mbah Google yang menjadi guru saya yang pertama. Setelah mencoba beberapa waktu, saya mengajak sarjana pertanian untuk membantu saya dalam mengembangkan tanaman ini. Syukurlah saat ini kebun yang dibudidayakan di Kabupaten Kobar merupakan jadi yang terbesar dari 5 petani jeruk chokun utama di Indonesia," tandasnya.
Tidak hanya jeruk chokun, hasil dari keuntungan penjualan jeruk tersebut ia kembangkan kembali untuk usaha peternakan sapi yang baru ia kembangkan belum lama ini.
"Jadi keuntungannya saya kembangkan lagi untuk peternakan sapi," imbuhnya.
Pada peringatan HUT ke 75 RI tahun 2020 Wayan juga menjadi salah seorang yang dianugerahi gelar Icon Prestasi Pancasila.
"Sebelumnya tahun 2016 saya juga mendapat penghargaan sebagai Petani Inovatif Nasional dari pemerintah RI," tuturnya.
Wayan berpesan, bahwa dalam mengembangkan pertanian seharusnya semua pihak tidak boleh menyerah dengan kendala alam.
"Sebagai contoh negara Ethiopia dan Israel tanahnya sangat tandus. Tetapi mereka tidak menyerah dengan kondisi tersebut. Tanah yang tandus disuburkan kembali dengan berbagai cara," pungkasnya.
0 comments:
Post a Comment