RISING Fashion, Kisah Sukses Dibalik Keberhasilan Diplomasi Fesyen Indonesia - Singapura
"Produk kreatif RI yang unggul sangat berpotensial untuk menjadikan Indonesia pemain di kancah global dan untuk itu, Kementerian Luar Negeri dan stakeholders terkait akan terus mendukung peningkatan ekspose dan ekspor produk kreatif ke mancanegara" - Menlu RI Retno Marsudi saat Peresmian RISING Fashion di Paragon Shopping Mall, 01 Augustus 2018
Apakah pernah mendengar istilah Fashion Diplomacy atau Diplomasi Fesyen?
Sering kali istilah tersebut digunakan untuk menjelaskan bagaimana seorang tokoh publik wanita, umumnya pasangan dari pemimpin dunia atau politisi/pejabat wanita, memanfaatkan pemilihan pakaian mereka pada suatu acara sebagai bentuk pernyataan atau untuk mengirimkan pesan tertentu.
Namun demikian, Diplomasi Fesyen juga dapat diartikan sebagai upaya diplomasi suatu negara dengan memanfaatkan industri fesyen lokal untuk mendorong dan mempromosikannya di luar negeri, baik sebagai bentuk budaya, maupun sebagai komoditi perdagangan.
Industri fesyen sendiri menjadi salah satu pemegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi di industri kreatif, fesyen punya kontribusi ekonomi yang besar bagi Indonesia. Indonesia memiliki potensi besar dalam mempengaruhi diplomasi ke luar negeri dengan memanfaatkan industri fesyen.
Menangkap potensi dan peluang kerja sama industri fesyen Indonesia-Singapura, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura memulai Diplomasi Fesyen Indonesia di Singapura pada tahun 2017. Hal ini sekaligus digunakan sebagai momentum memperingati 50 tahun hubungan diplomatik RI-Singapura yang dirayakan pada tahun tersebut.
RISING Fashion adalah sebuah kegiatan Diplomasi Fesyen yang diprakarsai oleh KBRI Singapura. Kata RISING yang secara harfiah dalam Bahasa Inggris berarti peningkatan atau kebangkitan, merupakan singkatan dari Republik Indonesia (RI) dan Singapura (SING). #RISING menjadi jargon kerja sama RI-Singapura sejak 2017 hingga kini.
RISING Fashion bukan sekedar fashion show para desainer Indonesia di ajang fesyen Singapura. RISING Fashion menitikberatkan pada pengembangan kapasitas serta bisnis fesyen para pelaku kreatif subsektor fesyen lokal supaya dapat menampilkan produk unggulan mereka di Singapura serta pasar global. Sebagaimana diketahui, Singapura adalah salah satu hub perdagangan terbesar di kawasan.
Kegiatan utama RISING Fashion adalah pemberian fasilitas “Pop-up Store” di mal atau pusat perbelanjaan, baik di Indonesia maupun di Singapura. Selain itu, RISING Fashion juga memberikan akses kepada para desainer dan pemilik industri kreatif fesyen untuk membangun relasi dengan pebisnis global bahkan investor. Berbagai kegiatan B-to-B dikurasi khusus untuk mendorong buyers di industri fesyen bertemu dan bernegosiasi langsung dengan para desainer dan/atau pemilik industri kreatif fesyen.
Di tahun 2017, KBRI Singapura bekerja sama dengan asosiasi pelaku industri fesyen Singapura Textile and Fashion Federation (TaFF), Digital Fashion Week, dan Galeries Lafayette mempertemukan 12 perancang fesyen muda berbakat dari dua negara. Selama beberapa bulan, lini pakaian 12 desainer tersebut dipajang dan dijual di Galeries Lafayette, Pacific Place Jakarta.
Selanjutnya, di tahun 2018 giliran Singapura menjadi host dari Pop-up store RISING Fashion. Tidak tanggung-tanggung, Paragon Shoping Mall menawarkan venuenya untuk menjadi host RISING Fashion 2018. Paragon merupakan salah satu mal paling prestige di Singapura, serta memiliki standar dan ketentuan yang tinggi bagi para tenantnya.
RISING Fashion 2018 merupakan kerja sama KBRI Singapura bersama Bekraf, Digital Fashion Week serta SPH RHEIT selaku pemilik bangunan Paragon Shopping Mall diresmikan oleh Menteri Luar Negeri RI. RISING Fashion 2018 menampilkan 14 koleksi brand desainer muda Indonesia, mulai dari pakaian, perhiasan hingga perlengkapan fesyen lainnya.
Selain Pop-up Store, RISING Fashion 2018 juga memberikan berbagai kegiatan marketing bagi para desainer Indonesia serta menyelenggarakan Business Matching dengan investor Singapura di bidang insdutri fesyen serta perusahaan retail fesyen. Tercatat bahwa dalam waktu satu bulan saja, transaksi penjualan mencapai hingga 500 juta rupiah.
RISING Fashion dipandang berhasil sebagai bentuk diplomasi ekonomi Indonesia bukan karena seremonial kegiatan dihadiri oleh Menteri dan pejabat VIP lainnya ataupun liputan media yang banyak. RISING Fashion dianggap berhasil karena adanya follow up kesepakatan dagang antara pelaku usaha Indonesia dengan Singapura.
Paska RISING Fashion, beberapa retail fesyen lainnya di Singapura, seperti Tangs dan Plaza Singapura mulai melakukan penjajakan dengan para pelaku industri fesyen di Indonesia. Selain itu, para desainer Indonesia yang berpartisipasi dalam RISING Fashion 2017 dan 2018 mendapatkan berbagai penawaran kerja sama.
Selain itu, paska berakhirnya kontrak Pop-up Store RISING Fashion di Paragon, Aimco dan Glexindo, perusahaan Indonesia dalam bidang digital market place, bersama Paragon Shopping Mall melanjutkan kerja sama di bidang retail fesyen dengan membuka gerai retail fesyen bernama D2-1. Fashion Outlet tersebut menampilkan pakaian dari sekitar 30 desainer Indonesia serta UMKM unggulan di industri fesyen. Peresmian D2-1 dihadiri oleh Menteri Perindustrian serta CEO SPH RHEIT.
Dalam visi jangka panjangnya, KBRI Singapura memang menargetkan bahwa output RISING Fashion bukan sekadar angka transaksi pada Pop-up Store ataupun traffic pengunjung. Melalui RISING Fashion, KBRI Singapura memiliki visi agar industri fesyen Indonesia dapat terus unggul dan menguasai pasar fesyen Singapura serta menjalin kemitraan dengan investor di industri fesyen sehingga dapat kuat memasuki pasar fesyen global.
RISING Fashion juga berhasil dari sisi diplomasi budaya. RISING Fashion membuka wawasan masyarakat Singapura mengenai dunia fesyen Indonesia yang sangat beragam dan banyak pilihan. Beberapa desainer menghadirkan rancangan pakaian yang menggunakan tekstil dengan motif dan model khas Indonesia selain batik.
Sebagai salah satu team member yang turut terjun dalam persiapan dan esekusi RISING Fashion, saya melihat kunci sukses diplomasi ekonomi dan diplomasi budaya adalah adanya sinergi dan kesinambungan dalam menetapkan strategi, taktik serta kegiatan operationalnya.
Dalam menjalankan diplomasi Ekonomi, KBRI Singapura selalu mengambil strategi kemitraan atau kolaborasi dengan para pemangku kepentingan terkait. Upaya pendekatan dan penjajakan yang taktis juga dilakukan dengan sangat baik dengan menjembatani kebutuhan dan kepentingan masing-masing pelaku kunci.
Eksekusi kegiatan operasional/teknis diplomasi ekonomi juga dilakukan berdasarkan pengamatan dan analisa untuk menilai sebuah peluang bisnis, potensi kesuksesan serta momentum yang tepat untuk menggulirkan kegiatan tersebut.
Selain itu, RISING Fashion juga merupakan kesuksesan dari sebuah team-work yang kompak dan dipimpin oleh leader yang kuat dan memiliki visi misi jelas dan jangka panjang.
0 comments:
Post a Comment