Shahid Khan, Eks Pencuci Piring yang Beli Fulham Berharta Rp 114,5 T
Shahid Khan adalah seorang pengusaha yang sukses jadi miliarder panutan masyarakat Amerika. Perjuangannya dari nol untuk mencapai kesuksesan menjadi motivasi paling penting. Pada 2012, ia pernah mampang di cover Majalah Forbes dan dijuluki sebagai “Wajah American Dream”.
Namun, Khan tidak menjadi miliarder dalam semalam. Khan kecil tumbuh bersama keluarga kelas menengah di Pakistan. Ia memiliki ibu yang bekerja sebagai guru, sementara ayahnya berkutat di bisnis konstruksi.
Pada saat Khan berusia 16 tahun, keluarganya memutuskan pindah ke Amerika Serikat dan menjadi imigran untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Lingkungan Amerika yang berbeda dengan Pakistan tidak membuatnya minder. Khan berusaha membaur dengan masyarakat di sana.
Hingga akhirnya ia bekerja menjadi tukang cuci piring di sebuah restoran dengan bayaran Rp 17.000 per jamnya. Berkat kerja kerasnya, Khan mampu mendaftarkan dirinya untuk kuliah di teknik industri University of Illinois at Urbana-Champaign pada 1971.
Semasa kuliah, ia ternyata pernah bergabung dengan kelompok Beta Theta Phi yang notabene didominasi mahasiswa kulit putih. Akan tetapi, Khan justru menjadi anggota yang populer. Di sanalah ia mulai belajar mengenai pasar saham.
Pasca lulus, Khan direkrut di sebuah perusahaan otomotif bernama Flex-N-Gate Corporation sebagai Direktur Teknis. Di situlah ia mengembangkan kreativitasnya. Khan merancang sebuah produk berupa bumper mobil pada tahun 1978.
Ia bahkan dijuluki pelopor bumper dan bengkel perbaikan karena kreasinya. Karirnya yang cemerlang itu kemudian memungkinkan Khan untuk membeli Flex-N-Gate pada tahun 1980. Berkat tangan dinginnya, Flex-N-Gate menjadi satu-satunya pemasok suku cadang Toyota di Amerika dalam waktu sembilan tahun.
Pada 2011, Flex-N-Gate meraup keuntungan hingga Rp 44 triliun. Kini, perusahaan tersebut sudah memiliki 64 pabrik dan mempekerjakan hingga 24.000 pegawai di seluruh dunia.
Kesuksesan perusahaan juga menambah pundi kekayaan Khan yang kini mencapai Rp 114,5 triliun per 26 Oktober menurut real-time Forbes. Sejak sukses di bidang otomotif, Khan kian melebarkan bisnisnya dengan membeli beberapa klub olahraga.
Salah satunya yaitu tim football yang berlaga di National Footbal League (NFL) Amerika, Jacksonville Jaguar pada 2012 senilai Rp 11 triliun. Dua tahun setelahnya, ia juga dilaporkan membeli tim sepak bola Inggris, Fulham senilai Rp 4,4 triliun.
Rupanya, menanam saham di tim olahraga membuat Khan mengais keuntungan yang lumayan. Pada 2020, ia berusaha membeli 60% saham tim NFL lainnya, St. Louis Rams. Khan juga dilaporkan berniat membeli Stadion Wembley senilai Rp 10,9 triliun.
Namun ia membatalkannya pada Oktober 2018 karena kurang didukung oleh anggota Asosiasi Sepak Bola Inggris. Khan kini dilaporkan akan membuka kembali tawarannya setelah mendengar Asosiasi Sepak Bola Inggris mengalami krisis finansial.
0 comments:
Post a Comment