Kisah Guru SMP Raup Rp 273 Triliun dari Jualan Obat
Tak ada yang salah dengan beralih profesi untuk mendapat penghasilan yang lebih baik. Itulah yang dilakukan oleh Zhong Huijuan. Ia memilih berhenti menjadi guru kimia SMP untuk terjun ke bisnis obat-obatan dengan mendirikan Hansoh Pharmaceutical.
Zhong tidak lahir dari keluarga yang kaya. Meski begitu, ia masih mendapat kesempatan untuk kuliah di Jiangsu Normal University jurusan kimia pada 1982. Setelah lulus, Zhong bekerja sebagai pengajar kimia di sekolah menengah pertama Yan'an di Lianyungang pada awal 1990-an.
Pada tahun 1995, Zhong berinisiatif untuk mendirikan Hansoh Pharmaceutical yang memproduksi khusus obat-obatan psikotropika. Perusahaan tersebut juga memproduksi secara khusus obat perawatan kanker dan diabetes. Zhong sendiri mendapat keuntungan hampir setengahnya dari penjualan obat kanker.
Langkahnya tersebut tidak sia-sia. Pada 2018, laba perusahaan meningkat 18% dari tahun sebelumnya sebesar 1,9 miliar yuan atau setara dengan Rp 4,1 triliun. Hal tersebut menjadikan Hansoh sebagai perusahaan psikotropika terbesar di China.
Pada 2019 lalu, perusahaan Zhong mengalami peningkatan pendapatan sebesar 37% setelah melakukan IPO pertama kali di bursa efek Hong Kong. Tentunya hal tersebut memberikan sumbangan besar pada kekayaan Zhong yang memiliki 68% saham di Hansoh.
Saat itu, Zhong didapuk sebagai wanita terkaya di Asia berkat usaha sendiri dengan kekayaan sebesar Rp 154 triliun menurut Bloomberg Billionaires Index. Ia juga digadang-gadang sebagai wanita terkaya kedua setelah Yang Huiyan yang menjadi wakil ketua Country Garden Holdings.
Pada mulanya, Zhong bukanlah orang terkaya di keluarganya. Suaminya, Sun Piaoyang juga merupakan pengusaha di bidang farmasi yang memiliki Jiangsu Hengrui Medicine. Pada saat itu pula, kekayaan Zhong melampaui suaminya yang memiliki Rp 135 triliun.
Pencapaian lainnya yang didapat Zhong dari IPO tersebut adalah titel keluarga farmasi paling kaya di dunia menyaingi Sackler dari Purdue Pharma yang memproduksi OxyContin dan keluarga Bertarelli dari Swiss yang meraup Rp 239 triliun dari penjualan obat.
Kini, laba Hansoh juga kian meningkat lantaran stok obat, peralatan medis, dan perangkat medis di China mengalami penurunan akibat pandemi COVID-19. Hal ini juga berdampak pada kekayaan Zhong yang melonjak menjadi Rp 273 triliun per 23 Oktober 2020 menurut daftar real-time Forbes.
0 comments:
Post a Comment