Diane Hendricks Kini Orang Terkaya Di Negeri Paman Sam, Dulu Lahir di Keluarga Peternak
Memang terlihat agak mustahil ketika membaca perjalanan sukses seorang pengusaha bernama Diane Hendricks. Namun baginya, di dunia ini tak ada yang tak mungkin asal punya tekad kuat menjalaninya.
Diane kecil lahir dari keluarga peternak sapi perah dan tumbuh di lingkungan peternakan. Tumbuh besar di lingkungan yang demikian membuat Diane menginginkan untuk mengenakan jas seperti pengusaha saat bepergian ke kota.
Namun apa daya, Diane yang memiliki delapan orang saudara itu harus membantu keluarganya untuk bekerja di peternakan milik keluarganya. Tak lama, Diane memutuskan untuk menikah dan menetap di kota kecil di Wisconsin, Amerika Serikat.
Ia waktu itu menikah muda terpaksa harus merawat anak pertamanya saat berusia 17 tahun. Keadaan itu juga yang membuat Diane harus menyelesaikan sisa studi SMA nya di rumah. Untuk urusan anak, percaya kalau ia sanggup menghidup anaknya seorang diri.
Diane lalu bekerja di perusahaan perakitan pena, Parker Pen. Tiga bulan berlalu, ia mencari pekerjaan lain yaitu menjajakan rumah baru. Diane juga berinisiatif untuk mendapatkan lisensi broker untuk dirinya.
Pada usia 21, dia menceraikan suami pertamanya itu. Tak lama setelah itu, Diane bertemu belahan jiwanya, Kenneth Hendricks, seorang kontraktor atap rumah.
Dari situlah, mereka memulai bisnis bersama. Pada 1982, mereka mampu membuka toko ABC Supply pertama di Beloit yang menjual berbagai macam merek peralatan perbaikan atap.
Hal itu dilakukan agar bisnis mereka menyebar luas tanpa meminta kontraktor mendatangi barang yang akan dibeli satu per satu ke pabriknya. Pada 1994, Diane dan suaminya mampu membuka hingga 100 toko dan meraup 1 miliar dolar AS empat tahun setelahnya.
Seiring berjalannya waktu, perusahaan milik Diane dan suaminya itu semakin lama menjadi distributor genteng terbesar di Amerika Serikat. Pada tahun 2001, mereka membentuk Hendricks Holding Company, yang mencakup perusahaan industri, perusahaan logistik, real estate, perawatan kesehatan, dan banyak lagi.
Diberi kemujuran, Diane harus mengalami duka saat suaminya meninggal pada 2007. Waktu itu adalah masa terberat baginya lantaran ia harus memegang kendali perusahaan yang juga mengalami kemerosotan pendapatan dua tahun setelahnya.
Akan tetapi, Diane yang piawai itu tidak menyerah begitu saja. Pada 2010, setahun setelahnya, Diane berhasil mengakuisisi saingan perusahaan, Bradco Supply dan ABC Supply kian merajalela saat lokasinya bertambah menjadi 128 lokasi.
Pada 2016, ABC yang sekarang dipimpin oleh Diane berhasil membeli L&W Supply senilai Rp 9 triliun lebih. Langkah tersebut membuat ABC Supply menambah variasi produk berupa perlengkapan rumah seperti rangka baja hingga jendela.
Pada 2017, ABC Supply sudah melebarkan bisnisnya di sekitar 700 lokasi dengan pendapatan Rp 126 triliun. Dengan ini, Diane menempati urutan teratas sebagai wanita terkaya Amerika hasil usaha sendiri oleh Forbes tahun 2020.
Perlu diketahui, titel itu sudah didapatkannya selama tiga kali berturut-turut. Kini, kekayaan Diane mencapai Rp 112 triliun menurut real-time Forbes per 10 November 2020.
0 comments:
Post a Comment