Wednesday, January 15, 2020

Profil Christopher Sebastian Pernah Kena Narkoba kini Sukses


 Profil Christopher Sebastian Pernah Kena Narkoba kini Sukses

Beberapa tokoh di dalam profil orang sukses memiliki masa lalu yang berbanding terbalik dengan keadaannya sekarang. Mereka seakan terlahir kembali dan berubah setelah melewati masa lalu yang kelam. 

Christopher Sebastian adalah Founder & CEO dari Makko Group. Makko Group sendiri merupakan Sole Distributor kaca film untuk mobil, bangunan, dan kapal. Perusahaan milik Christopher ini memegang 7 merek kaca film ternama seperti First Klass, Masterpiece, 02, Blacklist, Signature, Johnson, dan 3M. Selain menjadi distributor, ia juga memiliki toko grosir kaca film, merek karpet mobil PVC coil sendiri bernama First Class, dan kemitraan bengkel perawatan mobil. 

Tajinya di dunia bisnis tidak hanya di tunjukan di bidang otomotif saja. Christopher memiliki 5 bisnis di bidang kuliner. Ia memiliki restoran bernama Ayam Bebek Angsa Masak di Kuali yang sudah mencapai 30 cabang. Selain itu, ia memiliki restoran mie bernama Mie & You, pandalicious, Gluk Gluk Gluk ahhh, dan Boba Pan. 

Pria kelahiran 11 Januari ini juga memiliki bisnis pijat dan spa online bernama Pijat Ningrat. Bisnis ini melayani pijat untuk anak-anak dan orang dewasa di daerah jadetabek. 

Kesuksesan Christopher saat ini tidak lepas dari pengalaman hidupnya di masa lalu. Karirnya sebagai pebisnis profesional dimulai ketika ia direhabilitasi akibat narkoba. 

Dalam wawancara di channel Youtube milik Christina Lie, Chirstopher menyebutkan bahwa alasan terjerumusnya Christopher ke dalam dunia hitam adalah  broken home. Christopher yang saat itu masih muda harus merasakan orang tuanya bercerai.  

Akibat tidak memiliki siapa-siapa, ia mendekatkan diri kepada pergaulan yang sayangnya buruk dengan tujuan pelampiasan atas pengalaman buruk yang ia alami juga menunjukkan jati diri. Chirstopher saat itu gemar melakukan judi bola dan mengonsumsi narkoba. Ia bahkan menjadi bandar judi dan bandar narkoba setelah menekuni tindakan kriminal itu untuk beberapa waktu. 

Perjalanannya di dunia hitam berakhir ketika ia ditangkap oleh polisi akibat narkoba. Chirstopher mengaku pernah mendekam dipenjara dua kali karena narkoba. 

Dekatnya kehidupan Chirstopher dengan narkoba membuatnya masuk ke dalam pusat rehabilitasi. Di tempat itu, ia bertemu dengan orang tua rohani yang membimbingnya selama proses penyembuhan. 
Terdapat kepeduliaan dan perhatian yang bisa Christopher rasakan dari orang tua rohaninya. Ia menemukan sosok ayah yang berbanding terbalik dengan ayahnya kandungnya yang sering mendidiknya terlewat keras bahkan hingga melakukan kekerasa fisik. 

Lingkungan di pusat rehabilitasi juga yang mempertemukannya dengan jalan hidup baru. Christopher akhirnya meninggalkan narkoba dan merintis karir sebagai pebisnis. 

Dari karyawan menjadi bos 

Kemampuan Christopher sebagai pengusaha sebenarnya sudah terlihat ketika ia masih duduk di bangku kuliah. Kuliahnya berjalan dua semester saja karena sudah sibuk berbisnis. Ia menjual aksesoris handphone yang ia dapatkan dari Jakarta lalu ia jual di Jakarta. 

Selepas dari pusat rehabilitiasi, Christopher bekerja di salah satu anak perusahaan PT Gudang Garam TBK. di perusahaan itu ia bekerja di bagian advertising atau perikalanan. iajuga pernah bekerja di distributor kebutuhan hotel dan restoran seperti sabun dan sampo sekitar 1-2 tahun. 

Karirnya cemerlang ketika ia bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di distribusi kaca film. Awal Christopher untuk masuk ke perusahaan ini tidaklah mudah. Penolakan harus ia dapatkan ketika menemui bos perusahaan itu untuk mengajukan diri sebagai karyawannya. Meski begitu, ia tetap berusaha mengajukan diri hingga pada akhirnya diterima pada percobaannya yang ketiga. 

Seiring berjalannya waktu, Christopher dipercaya oleh bosnya untuk mengelola bisnis distributor kaca mobil di wilayah Indonesia bagian barat. Chirstopher diberi kantor, karyawan, dan gaji yang lebih dari cukup. 

Walau sudah memiliki posisi yang bagus, Christopher ingin menantang dirinya dan merasa memiliki potensi lebih. Ia meminta kepada pemilik perusahaan untuk memegang sisa dari wliayah cakupan bisnis distributor mobil tersebut, yakni Indonesia bagian timur, dengan hukuman seandainya ia gagal menjalankannya. 

Permintaan itu ternyata tidak diterima oleh bosnya. Bagi Christopher, posisi yang dimilikinya saat ini tidak akan memiliki jenjang lain. Karena ingin terus meningkatkan karirnya, Christopher memutuskan untuk melepas jabatannya di perusahaan dan memilih untuk merintis perusahaan sendiri.
 
Chirstopher kemudian memulai bisnis kaca film. Ia membuka sebuah kantor di sebuah ruko yang berada di Tangerang, Banten. Ruko kecil itu ia sewa dengan sisa uang yang ia miliki. 

Seiring berjalannya waktu, bisnis di bidan otomotif yang ia jalani bersama temannya ini kemudian semakin besar hingga menjadi Makko Group yang dikenal hari ini.  Pada tahun 2019, Mako Group sudah memiliki ratusan pelanggan yang tersebar di penjuru Indonesia.

Profil Christopher Sebastian Pernah Kena Narkoba kini Sukses Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment