Profil UMKM Kopi Sukses Melalui Platform Digital
Di tengah pandemi virus corona, Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng platform jual-beli daring Blibli.com untuk meluncurkan program KUMKM Hub. Melalui program tersebut, para pelaku UMKM bisa menjajan produknya dengan lebih mudah di pasar online.
Tak hanya itu, para pengusaha juga mendapatkan sejumlah benefit jika bergabung dengan program ini. Salah satunya adalah insentif sebesar Rp 2 juta per UMKM untuk biaya promosi awal, hingga pembinaan.
Selain itu, pemerintah Indonesia dan Blibli.com juga sudah memiliki kampanye dengan tagar #BanggaBuatanIndonesia dan #KarenaLokalNo1 untuk mendukung pemasaran produk-produk lokal. Saat ini, produk-produk dari UMKM binaan tersebut sudah tersedia di laman khusus yang dibuat oleh Blibli.com.
Melalui laman tersebut, para pengusaha UMKM, baik yang sudah lama menekuni usahanya maupun pemula bisa sukses mengembangkan produk mereka. Pengusaha UMKM yang sukses mengawali karier di platform digital tersebut misalny Citra Meulawi Puncak G dan Geyoland Coffee.
UMKM Citra Meulawi Puncak Gayo
UMKM ini sebenarnya pertama kali didirikan pada tahun 2018 dengan memberdayakan petani kopi di sekitar Desa Kenawat Redelong, Bener Meriah, Aceh. Namun, sebelum memulai usahanya, Annisa Fauziah, owner Citra Meulawi Puncak Gayo, sudah mulai mempelajari jenis kopi dan proses pengolahannya sejak 2016 lalu.
Di tahun 2018 itu, merek ini sudah mulai menjual produknya di beberapa retail, toko, dan swalayan serta merekrut reseller. Setelah satu tahun berjalan, Annisa memilih fokus berjualan di Blibli.com.
Produk UMKM Citra Meulawi Puncak Gayo.
Rupanya, keputusannya itu membawa dampak yang cukup luar biasa. Produk buatan Annisa semakin dikenal luas di masyarakat, tak hanya di kalangan pecinta kopi, namun juga menjadi simbol kebudayaan.
Bahkan, saat pandemi virus corona membuat penjualan offline produk ini menurun, Annisa tetap tidak terlalu khawatir. Sebab, penjualan kopi Citra Meulawi Puncak Gayo di marketplace daring justru bertahan dan berkembang pesat.
Gayoland Coffee
Sama seperti Annisa, Ridwan yang juga berasal dari Aceh, sama-sama menjajal bisnis di dunia kopi. Pada taun 2014, Ridwan yang sempat bekerja di LSM Mercy Corp sudah mulai berkenalan dengan para petani kopi dan belajar soal jenis serta proses pengolahan kopi.
Awalnya, Ridwan hanya melakukan proses re-packaging dari kopi curah yang ia beli di pasaran dan ia jual lagi ke toko-toko souvenir. Setelah dua tahun, Ridwan baru mampu membeli sendiri alat pengolahan kopi dan mulai memproduksi kopi sendiri.
Ia baru mulai masuk ke marketplace dan berjualan di Blibli pada tahun 2019 lalu. Dampaknya, produk-produk di bawah merek Gayoland Coffee mulai dikenal di pasar nasional.
Dengan adanya pendemi virus corona yang terjadi, penjualan produk ini menurun pada penjualan offline karena produk ini berpengaruh pada kedatangan wisatawan atau pekerja luar daerah. Namun tidak dengan penjualan via online karena berkat adanya marketplace ini, penjualan masih terus berjalan dan berkembang.
0 comments:
Post a Comment