Kisah Engkos Berjuang Menembus Pedalaman Membantu Kaum Disable
Pankrasius Purnama, (29), yang disering disapa Engkos oleh rekan-rekannya menyeberangi sungai besar dengan sebuah motor pinjaman dari temannya. Kegiatan yang dilakukan Engkos tersebut bukan untuk bersenang-senang.
Upayanya menembus pedalaman Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur ( NTT), demi melihat dan merawat penyandang disabilitas yang lumpuh. Engkos juga melayani dan mendata satu per satu warga yang mengalami disabilitas sejak bayi, hingga warga lanjut usia yang membutuhkan pertolongan.
"Saya sudah pergi ke pelosok Kecamatan Poco Ranaka untuk mengunjungi penderita disabilitas, sekaligus mendata dengan menyewa sepeda motor teman. Saya modal nekat dengan semangat kemanusiaan demi menyelamatkan sesama yang belum diperhatikan selama ini,"kata Engkos kepada Kompas.com, Jumat (20/9/2019).
Engkos mengaku tergugah hatinya saat melihat unggahan seorang teman di Facebook, tentang seorang penderita disabilitas di sekitar Pasar Borong, dengan kondisi yang memprihatinkan. Mulai saat itu, Engkos semakin sering mengunjungi warga disabilitas dan mengunggah cerita mereka di akun Facebook miliknya.
Hal itu dilakukan agar orang lain yang memiliki kecukupan secara ekonomi dapat tergugah hatinya untuk menolong sesama. Upaya yang dilakukan Engkos itupun berdampak pada warga disabilitas tersebut.
"Seperti kursi roda dan kebutuhan lainnya," kata Engkos. Engkos sebenarnya sudah sejak tahun lalu terpanggil untuk melayani sesama saudara penyandang disabilitas. Namun, baru sejak Mei 2019 lalu, dia baru mulai beraksi dengan mengunjungi penderita disabilitas yang berada di beberapa tempat.
Misalnya, di seputar Kota Borong, Kecamatan Borong, Kisol, Messi di Kecamatan Kota Komba, serta berkeliling ke kecamatan lain di Kabupaten Manggarai Timur. Menurut Engkos, saat berkunjung ke pedalaman, dia menemukan rumah milik warga disabilitas yang tak layak huni.
Selanjutnya, dia meminta izin kepada warga disabilitas tersebut untuk mengambil gambar dengan ponsel. Berikutnya, foto tersebut diunggah di akun media sosial miliknya. "Banyak orang bersuara dengan rasa iba dan kasihan.
Lalu sebuah Yayasan di Kota Labuan Bajo dengan nama Yayasan Ani's atau Ani's Foundation tergugah hati mereka dengan postingan di Facebook, sehingga mereka membantu kursi roda," kata Engkos. Perjuangan Engkos yang tak kenal lelah membuat warga disabilitas merasa lebih percaya diri.
Mereka juga lebih merasa dihargai sebagai manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Menurut Engkos, beberapa temannya menghubunginya untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Kini, sudah ada 8 kursi roda yang dapat digunakan oleh warga disabilitas.
"Salah satu penyandang disabilitas mendapatkan kursi roda dari Sekretaris Daerah Manggarai Timur, bersama dengan Camat Borong. Seorang penyandang disabilitas di Kampung Kakang, mendapat kursi roda dari bantuan kemanusiaan melalui postingan di Facebook," kata Engkos.
Engkos yang juga Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Manggarai Timur ini mengatakan, pendataan yang dilakukannya bersama pemuda dan jurnalis di Manggarai Timur sudah mendata 28 orang penyandang disabilitas di beberapa Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur.
Selain itu, beberapa warga yang mengalami gangguan kejiwaan juga dilayani dengan dihubungkan dengan yayasan dan rumah sakit yang bisa menangani.
"Saya melihat dalam diri penyandang disabilitas sebagai saudara dan saudari yang membutuhkan sentuhan yang sangat layak, sebagaimana manusia umumnya. Mereka juga manusia sama seperti kita, sehingga kita merawat dan melayani kebutuhan mereka," ujar Engkos.
Engkos menjelaskan, dirinya akan terus bekerja secara sukarela bersama dengan sejumlah rekan yang memiliki misi yang sama untuk merawat, melayani dan mendata penyandang disabilitas di pelosok Manggarai Timur. "Walaupun saya orang tak punya, tak memiliki sepeda motor, namun saya memiliki semangat untuk membantu sesama,"kata Engkos.
0 comments:
Post a Comment