Cahyo Satria, Lulusan SMA Yang Kini Sukses Dirikan Penerbitan
Semua orang pasti sepakat bahwasanya kesuksesan itu tidak bermuara sendiri ke depan pintu rumah kita, melainkan kita harus mengarungi berbagai macam tantangan dalam hidup untuk mendapatkannya. Tentu saja itu bukanlah mudah, banyak hal yang mesti dipertaruhkan untuk bisa sukses termasuk menjadi pengusaha.
Adapun waktu adalah musuh terbesar dalam menggapai kesuksesan. Kesabaran dan ketekunan adalah pegangan kita untuk bisa bertahan, seandainya kita tidak mau menghabiskan diri dengan berdiam diri dan mempersilahkan mengombang-ambingkan sisa umur kita.
Barangkali perjalanan sukses yang seperti itu tercermin pada perjalanan karir Cahyo Satria, pendiri dan CEO dari penerbit buku Shira Media. Shira Media adalah penerbit buku asal Yogyakarta yang bediri sejak 2008.
Penerbit ini sudah menghasilkan hampir ribuan judul dengan berbagai macam genre seperti novel, kumpulan puisi, kesehatan, pengembangan diri, dan komik, sejak pertama kali didirikan. Omzetnya pun tergolong besar, Shira Media bisa meraup keuntungan miliaran rupiah dalam 1 bulan.
Besarnya Shira Media tidak terlihat berlebihan jika berkaca pada usaha Cahyo, sang pendiri untuk membangun bisnis penerbitan buku ini. Cahyo harus mengerahkan banyak hal bersama rekan-rekan kerjanya untuk bisa seperti sekarang.
Menerbitkan buku sendiri
Cahyo Satria Wijaya merantau dari Cilacap ke Yogyakarta ketika setelah ia lulus SMA pada tahun 2005. Keputusan untuk merantau ini diambilnya lantaran harus menyambung hidup.
Dalam peraduan, Cahyo bekerja di salah satu distributor buku. Ia bekerja setiap hari dengan tugas yang berbeda-beda, mulai dari menyeduh kopi hingga mengirimkan berkas ke kantor pos.
Hasil dari jerih payah Cahyo pun terbilang kecil. Ia hanya mendapat Rp 150.000, angka yang jauh dari Upah Minimum Regional (UMR) saat itu. Meski begitu ia tetap bekerja.
Seiring berjalannya waktu, kejenuhan muncul di dalam diri Cahyo. Ia mulai merasa bahwa pekerjaannya tidak membawanya ke tahap yang lebih baik untuk dirinya. Hal itu kemudian memperlihatkannya kepada sebuah peluang berupa usaha merancang atau desain buku.
Niat ini kemudian dipertajam dengan kemamuannya untuk belajar. Cahyo memutuskan untuk mengikuti kursus desain dan tata letak di sebuah tempat kursus sembari bekerja.
Seiring berjalannya waktu, Cahyo menguasai kedua kemampuan yang bisa menjadi modal untuk memulai bisnis yang ia inginkan. Namun, yang jadi masalah adalah Cahyo merupakan pendatang baru dengan reputasi yang belum besar sehingga orang-orang belum mengenalnya.
Meski begitu, Cahyo tidak kehabisan akal. Ia memutuskan untuk merancang bukunya sendiri yang berisi syair-syair cinta karangannya. Tidak berhenti di situ, buku yang sudah ia rancang juga didistribusikan dengan kaki dan tangannya sendiri. Cahyo juga dibantu oleh kantor tempatnya bekerja untuk mendistribusikan bukunya.
Tak disangka, usahanya membuahkan hasil. Buku-buku yang ditawarkan oleh Cahyo mendatangkan penghasilan yang kemudian ia pergunakan untuk membuat buku lain juga membangun Shira Media.
Semua orang pasti sepakat bahwasanya kesuksesan itu tidak bermuara sendiri ke depan pintu rumah kita, melainkan kita harus mengarungi berbagai macam tantangan dalam hidup untuk mendapatkannya. Tentu saja itu bukanlah mudah, banyak hal yang mesti dipertaruhkan untuk bisa sukses termasuk menjadi pengusaha.
Adapun waktu adalah musuh terbesar dalam menggapai kesuksesan. Kesabaran dan ketekunan adalah pegangan kita untuk bisa bertahan, seandainya kita tidak mau menghabiskan diri dengan berdiam diri dan mempersilahkan mengombang-ambingkan sisa umur kita.
Barangkali perjalanan sukses yang seperti itu tercermin pada perjalanan karir Cahyo Satria, pendiri dan CEO dari penerbit buku Shira Media. Shira Media adalah penerbit buku asal Yogyakarta yang bediri sejak 2008.
Penerbit ini sudah menghasilkan hampir ribuan judul dengan berbagai macam genre seperti novel, kumpulan puisi, kesehatan, pengembangan diri, dan komik, sejak pertama kali didirikan. Omzetnya pun tergolong besar, Shira Media bisa meraup keuntungan miliaran rupiah dalam 1 bulan.
Besarnya Shira Media tidak terlihat berlebihan jika berkaca pada usaha Cahyo, sang pendiri untuk membangun bisnis penerbitan buku ini. Cahyo harus mengerahkan banyak hal bersama rekan-rekan kerjanya untuk bisa seperti sekarang.
Menerbitkan buku sendiri
Cahyo Satria Wijaya merantau dari Cilacap ke Yogyakarta ketika setelah ia lulus SMA pada tahun 2005. Keputusan untuk merantau ini diambilnya lantaran harus menyambung hidup.
Dalam peraduan, Cahyo bekerja di salah satu distributor buku. Ia bekerja setiap hari dengan tugas yang berbeda-beda, mulai dari menyeduh kopi hingga mengirimkan berkas ke kantor pos.
Hasil dari jerih payah Cahyo pun terbilang kecil. Ia hanya mendapat Rp 150.000, angka yang jauh dari Upah Minimum Regional (UMR) saat itu. Meski begitu ia tetap bekerja.
Seiring berjalannya waktu, kejenuhan muncul di dalam diri Cahyo. Ia mulai merasa bahwa pekerjaannya tidak membawanya ke tahap yang lebih baik untuk dirinya. Hal itu kemudian memperlihatkannya kepada sebuah peluang berupa usaha merancang atau desain buku.
Niat ini kemudian dipertajam dengan kemamuannya untuk belajar. Cahyo memutuskan untuk mengikuti kursus desain dan tata letak di sebuah tempat kursus sembari bekerja.
Seiring berjalannya waktu, Cahyo menguasai kedua kemampuan yang bisa menjadi modal untuk memulai bisnis yang ia inginkan. Namun, yang jadi masalah adalah Cahyo merupakan pendatang baru dengan reputasi yang belum besar sehingga orang-orang belum mengenalnya.
Meski begitu, Cahyo tidak kehabisan akal. Ia memutuskan untuk merancang bukunya sendiri yang berisi syair-syair cinta karangannya. Tidak berhenti di situ, buku yang sudah ia rancang juga didistribusikan dengan kaki dan tangannya sendiri. Cahyo juga dibantu oleh kantor tempatnya bekerja untuk mendistribusikan bukunya.
Tak disangka, usahanya membuahkan hasil. Buku-buku yang ditawarkan oleh Cahyo mendatangkan penghasilan yang kemudian ia pergunakan untuk membuat buku lain juga membangun Shira Media.
Diragukan oleh orang lain
Dalam profil orang sukses, beberapa tokoh di dalamnya memiliki perjalanan yang tidak mudah dalam membangun bisnis. Mereka harus menempuh batas-batas yang ada di dalam dirinya juga harus berusaha bangkit ketika jatuh.
Dalam perjalanan Cahyo, ia bahkan tidak mendapatkan dukungan ketika sedang bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Orang-orang di sekitarnya saat itu mempertanyakan prospek dari bisnisnya ini.
Hal lain yang memberatkan Cahyo saat itu adalah ia harus mengobrankannya mimpinya untuk sementara. Tidak seperti anak-anak seusianya yang berkuliah, Cahyo harus banting tulang bahkan lembur untuk hidupnya sendiri.
Tetapi beban-beban itu tidak membuat Cahyo patah. Berkat kerja kerasnya, Cahyo mampub berkuliah pada tahun 2008 diiringi dengan mengurus Shira Media.
Mimpi yang awalnya diragukan tersebut juga membuahkan hasil. Shira Media yang awalnya digerakkan oleh Cahyo seorang akhirnya ditopang oleh karyawan dan aset yang dimiliki penerbit tersebut.
Sampai hari ini, Shira Media masih terus bergerak dalam penerbitan dan penjualan buku. Shira Media mampu menjadi penyalur ilmu pengetahuan yang berguna bagi masyarakat yang tentunya membawa dampak besar.
Dalam profil orang sukses, beberapa tokoh di dalamnya memiliki perjalanan yang tidak mudah dalam membangun bisnis. Mereka harus menempuh batas-batas yang ada di dalam dirinya juga harus berusaha bangkit ketika jatuh.
Dalam perjalanan Cahyo, ia bahkan tidak mendapatkan dukungan ketika sedang bekerja keras untuk mewujudkan mimpinya. Orang-orang di sekitarnya saat itu mempertanyakan prospek dari bisnisnya ini.
Hal lain yang memberatkan Cahyo saat itu adalah ia harus mengobrankannya mimpinya untuk sementara. Tidak seperti anak-anak seusianya yang berkuliah, Cahyo harus banting tulang bahkan lembur untuk hidupnya sendiri.
Tetapi beban-beban itu tidak membuat Cahyo patah. Berkat kerja kerasnya, Cahyo mampub berkuliah pada tahun 2008 diiringi dengan mengurus Shira Media.
Mimpi yang awalnya diragukan tersebut juga membuahkan hasil. Shira Media yang awalnya digerakkan oleh Cahyo seorang akhirnya ditopang oleh karyawan dan aset yang dimiliki penerbit tersebut.
Sampai hari ini, Shira Media masih terus bergerak dalam penerbitan dan penjualan buku. Shira Media mampu menjadi penyalur ilmu pengetahuan yang berguna bagi masyarakat yang tentunya membawa dampak besar.
0 comments:
Post a Comment