Kisah Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar Hajikan Orang Tua
Agus, warga Jalan Cenderawasih Makassar punya cerita sendiri mengenai pengalamannya dengan Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Makassar.
Kata bapak yang memiliki anak dua orang tersebut sangat bersyukur telah menimbah pengetahuan di kampus putih itu. Meskipun awalnya ia sempat pesimis dapat menyelesaikan pendidikan disana.
"Tapi alhamdulillah dorongan hati sangat kuat. Berkat pendidikan di PIP Makassar, saya dapat membangun rumah tangga dengan mandiri serta membuat orangtua bahagia salah satunya membantu orangtua naik tanah suci dengan penghasilan yang saya miliki, "terang Agus.
Ia mengaku dari kedisiplinan ilmu hingga prilaku disiplin yang didapatkannya selama menempuh pendidikan di kampus PIP Makassar tahun 2001 silam, akhirnya ia mampu menembus pekerjaan di Australia.
"Pas tamat di PIP saya diterima oleh salah satu perusahaan niaga di australia dan alhamdulillah penghasilan sangat cukup buat keluarga bahkan untuk masa depan keluarga saya ,"akui Agus.
Ia berharap apa yang telah diraihnya dapat dicontoh bagi kerabatnya yang lain. Khususnya mereka yang memiliki anak dijenjang tingkat akhir sekolah menengah atas (SMA).
"Sebaiknya jadi pertimbangan, jika anak sudah berstatus semester akhir ditingkat SMA, selain harus pilih perguruan tinggi yang baik juga ada gambaran arah masa depan. Karena kita lihat sendiri pengangguran pasca kuliah itu tak sedikit sehingga sejak dini sudah harus punya rencana atau planing, "ungkap Agus.
Agus yang mengakui sudah berpengalaman bekerja diperusahaan luar negeri kini hidup bahagia bersama keluarga besarnya. Selain mampu beli rumah dengan hasil keringat sendiri, juga sudah membahagiakan orangtua dan mertuanya.
Agus bahkan ingin membuat sebuah usaha dibidang ekspedisi dari penghasilan yang selama ini ia kumpulkan.
"Itu planing masa depan saya, insyaallah ,"tutupnya.
0 comments:
Post a Comment