Kisah Nanaia Mahuta Perempuan Maori Pertama Jadi Menlu Selandia Baru
Empat tahun lalu, seorang perempuan dengan perawakan tegap dan tegas menyita perhatian anggota parlemen. Sebagai perempuan suku asli Selandia Baru, Māori, sosok Nanaia Mahuta langsung dapat dikenali. Tahun 2016, Nanaia merupakan perempuan Māori pertama yang bergabung dalam parlemen. Memiliki moko kauae, sebuah tato tradisional di dagunya, Nanaia kini baru saja terpilih menjadi Menteri Luar Negeri Selandia Baru.
CNN mewartakan, Nanaia merupakan perempuan pertama dari suku asli negara tersebut yang menjadi Menteri Luar Negeri. Terpilihnya Nanaia bukan hanya memberikan harapan besar bagi perempuan lainnya di negara tersebut untuk menempatkan posisi-posisi penting di pemerintahan, tetapi juga sebagai bukti kalau New Zealand memiliki anggota parlemen paling beragam di dunia.
Sebenarnya, Menteri Luar Negeri Selandia Baru sebelumnya, Winston Peters juga seorang Māori. Namun, sosok Naia menjadi begitu spesial dan menyita perhatian dunia. Baginya, kesempatan ini adalah sebuah hak istimewa.
Nama Naia Mahuta juga naik dan menjadi perbincangan dunia usai Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan jajaran menterinya. Seperti yang sudah diberitakan Liputan6, Jacinda baru saja memenangkan pemilihan umum 17 Oktober lalu. Menurutnya, periode kedua ini berfokus pada bagaimana mereka melewati wabah virus Corona, sekaligus memulihkan ekonomi Selandia Baru.
Kabinet dengan Prestasi dan Talenta Luar Biasa
Jacinda juga melantik Grant Roberton sebagai Wakil Perdana Menteri. CNN menulis, Grant merupakan politisi gay pertama yang menduduki jabatan tersebut. Partisipasi perempuan dan suku Māori pun semakin banyak. Jacinda menyatakan, sejak 2017 lalu, dia memilih para menterinya berdasarkan prestasi dan talenta yang bagus.
"Ini adalah kabinet dengan prestasi dan telenta luar biasa. (Kabinet ini) juga luar biasa beragam," katanya.
0 comments:
Post a Comment