Tuesday, August 27, 2019

Pernah Kerja Cuma Dibayar 300 Perak, Sosok Tak Tamat SD Kini Jadi Miliarder


 Pernah Kerja Cuma Dibayar 300 Perak, Sosok Tak Tamat SD Kini Jadi Miliarder

Basrizal Koto profil orang sukses di jajaran pengusaha yang namanya mencuri perhatian publik. Bagaimana tidak, ia disebut sebagai salah satu profil orang sukses di Indonesia karena jejak perjalanan kariernya yang luar biasa.  

Pria yang dikenal dengan panggilan Babe Basko ini sempat bekerja sebagai kernet angkot, penjahit, pedagang hingga makelar kendaraan bermotor. Tidak tamat pendidikan Sekolah Dasar (SD) tidak menjadi penghalang baginya.  

Pendidikan yang hanya sampai kelas 5 SD membuat Baskoro berpikir bahwa kemiskinan harus dilawan bukan untuk dinikmati. Akhirnya, ia memutuskan untuk pergi merantau ke Riau dengan izin sang ibunda, Djaninar.  

Prinsip 3 K yang selalu digunakan pria kelahiran 1959 ini, memanfaatkan kesempatan, komunikasi yang baik, dan komitmen tinggi dalam karier.  

Kini namanya sudah terkenal lewat beberapa perusahaan yang didirikannya di bawah payung MBC Group, sebut saja PT Basko Minang Plaza (Basko Grand Mall), PT Cerya Riau Mandiri Printing (CRMP), PT Cerya Zico Utama, PT Bastara Jaya Muda (perusahan tambang batu bara), PT Riau Argo Mandiri, PT Riau Argo Mandiri Perkasa, PT Indonesia Mesh Network serta Premier Basko Hotel.  

Pengusaha asal Padang Pariaman, Sumatera Barat ini pernah mendapat penghasilan hanya Rp 300, namun sekarang tentu berbeda. Profil orang sukses ini sudah menjadi kolektor mobil dan motor mewah seperti Ferrari, Lamborghini, Aston Martin, Jeep Rubicon hingga Harley Davidson.  

Pencapaiannya tidak diraih dengan mudah, apalagi dia sadar tak punya bekal pendidikan yang tinggi. Perlu perjuangan yang lebih untuk bisa seperti sekarang. Sosoknya kini menjadi inspirasi bagi semua orang, mempercayai segala sesuatu bisa dicapai dengan kerja keras, karena pada kenyataannya tidak ada usaha yang sia-sia.

Pernah Kerja Cuma Dibayar 300 Perak, Sosok Tak Tamat SD Kini Jadi Miliarder Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment