Kisah Empat Sekawan, Di Vonis Down Syndrome Tapi Sukses Bisnis Pizza
Orang dengan down syndrome sering kali mengalami diskriminasi terutama pada bidang pekerjaan. Sulitnya memperoleh pekerjaan, membuat empat orang dengan down syndrome ini membuka sebuah perusaahan katering pizza yang cukup sukses.
Dikutip dari situs The Guardian, Selasa (21/3/2017), katering yang didirikan oleh Leandro Lopez Padros (22), Mateo Kawaguchi (22), Franco Noseda (19), dan Mauricio Rolden (21) bernama Los Perejiles.
Katering pizza yang berdiri sejak Juli 2016 berada di kawasan sub urban kota Buenos Aries, Argentina.
"Aku yang memulai Los Perejiles. Jadi, aku bisa bekerja dan membuat orang merasa senang," ujar Leandro Lopez Padros.
Melihat keberhasilan usaha empat orang dengan down syndrome ini membuat organisasi yang berkaitan dengan ekonomi dan bisnis, memberi dukungan penuh untuk Los Perejiles.
Sebab, melihat peraturan yang ada di Argentina yang menyebutkan bahwa orang-orang disabilitas hanya boleh menempati empat persen dari kedudukan di Pemerintahan, apresiasi yang sebesar-besarnya ditunjukkan ke Los Perejiles.
"Diskriminasi ini akhirnya yang menyebabkan 75 persen orang-orang disabilitas tidak bekerja," ujar Kevin Degirmenci, salah satu anggota Taller Surmando. Organisasi yang membantu anak-anak muda dengan down syndrome mendapatkan kehidupan yang layak.
Melihat peraturan di Argentina sendiri justru menyebutkan bahwa orang-orang disabilitas hanya boleh menempati empat persen dari posisi atau kedudukan di Pemerintahan. Sehingga menyulitkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan.
Meski baru berumur satu tahun, tapi Los Perejiles sudah mendapatkan pengakuan dari banyak pihak. Leandro Lopez dan teman-teman yang lain sudah mengikutsertakan restoran mereka ke dalam 128 acara.
Respons positif terus diberikan masyarakat Argentina untuk Los Perejiles. Selain menyajikan pizza yang menggugah selera, katering yang didirikan empat orang dengan down syndrome ini juga fokus pada penghapusan stigma sosial yang sering diterima orang-orang seperti mereka.
0 comments:
Post a Comment