Sunday, January 27, 2019

Profil Novel Baswedan, Penyidik Senior KPK di Tengah Penangkapan Edhy Prabowo


 Profil Novel Baswedan, Penyidik Senior KPK di Tengah Penangkapan Edhy Prabowo

Lagi dan lagi, di penanganan kasus besar oleh KPK, ada sosok Novel Baswedan. Penyidik senior KPK ini disebut memimpin penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, Rabu (25/11) dini hari. 

Memang bukan hanya Novel. Ia didukung Tim Satgas dalam operasi ini. 

Edhy ditangkap di Bandara Soekarno Hatta sesaat sesudah tiba dari lawatannya ke Amerika Serikat. Dalam rangkaian operasi senyap KPK itu, turut diamankan keluarga dan juga sejumlah pegawai di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). 

Novel Baswedan memang kerap berurusan dengan kasus-kasus besar yang ditangani oleh KPK. Sebut saja membongkar korupsi simulator SIM di Polri hingga pemulangan buronan mantan Bendahara Partai Demokrat Nazaruddin dari Kolombia. 

Penyidik KPK Novel Baswedan memberikan keterangan kepada wartawan usai memenuhi undangan Komisi Kejaksaan di Jakarta, Kamis (2/7). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO

Siapa Novel Baswedan?

Novel Baswedan lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 20 Juni 1977. Dia merupakan cucu AR Baswedan, tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Novel merupakan saudara sepupu Anies Baswedan, yang sekarang menjabat Gubernur DKI Jakarta. 

Semasa sekolah di SMAN 2 Semarang, Novel dikenal sebagai siswa yang pendiam, tidak banyak tingkah, nilai Fisika bagus dan aktif di kegiatan rohani Islam. Setamat dari SMA, Novel masuk Akademi Kepolisian dan lulus pada tahun 1998.  

Pada tahun 1999-2005, dia berdinas di Polres Bengkulu. Pada tahun 2004, saat dia menjadi Kasatreskrim Polres Bengkulu, terjadi kasus penembakan pada pencuri sarang burung walet. 

Pada tahun Januari 2007, dia ditugaskan Polri menjadi penyidik KPK dari unsur kepolisian setelah melewati proses seleksi. Saat itu KPK dipimpin Taufiequrrahman Ruki.  

Novel Baswedan dikenal sebagai penyidik yang loyal dan berintegritas. Sejumlah kasus besar dia sidik seperti kasus M. Nazaruddin. Ia berhasil memulangkan buronan kasus korupsi tersebut dari pelariannya di Kolombia. 

Selain itu, Novel Baswedan juga memimpin penggeledahan di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pada tahun 2012, yang membuatnya sempat dituding sebagai pengkhianat oleh sebagian koleganya di Bhayangkara.  

Pada tahun 2012, Novel Baswedan keluar dari Polri dan menjadi penyidik tetap KPK. Setelahnya, karier Novel Baswedan kian moncer di KPK. Ia berhasil menangani sejumlah kasus korupsi besar.  

Mulai dari kasus e-KTP yang melibatkan mantan Ketua DPR Setya Novanto hingga penangkapan buronan kasus mafia hukum yakni eks Sekretaris Mahkamah Agung Nurhadi dan menantunya Rezky Herbiyono. 

Profil Novel Baswedan, Penyidik Senior KPK di Tengah Penangkapan Edhy Prabowo (3)

Sketsa dan pelaku penyiraman air keras Novel Baswedan. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari, Antara/Akbar Nugroho Gumay dan Fanny Kusumawardhani/kumparan

Disiram Air Keras

Sepanjang kariernya di KPK, aneka teror menimpanya. Mulai teror kriminalisasi, kecelakaan lalu lintas, hingga teror air keras yang diduga terkait dengan kasus megakorupsi e-KTP.  

Novel Baswedan dikenal juga sebagai seorang yang agamis. Setiap pagi, dia menunaikan salat subuh berjemaah di masjid di dekat rumahnya di Kepala Gading, Jakarta Utara. Bahkan pada teror penyiraman air keras yang terjadi 11 April 2017 lalu, pelaku sengaja menunggunya selesai menunaikan salat subuh di masjid.  

Akibat penyiraman air keras ini, mata kiri Novel Baswedan cacat permanen. Sementara mata kanannya pun tak lagi bisa berfungsi optimal. Belakangan kedua penyerang Novel Baswedan berhasil dibekuk dan sudah dijatuhi hukuman penjara. Keduanya merupakan polisi aktif. 

Profil Novel Baswedan, Penyidik Senior KPK di Tengah Penangkapan Edhy Prabowo (4)

Mantan Ketua KPK, Busyro Muqoddas. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan

KPK di kepemimpinan Jilid V mengalami penurunan kepercayaan publik. Setidaknya hal tersebut disampaikan oleh beberapa lembaga survei usai pimpinan KPK Firli cs dilantik.  

Selain itu, penanganan kasus korupsi juga dinilai tak lagi bringas seperti pimpinan-pimpinan KPK sebelumnya.  

Namun demikian, Novel Baswedan muncul sebagai pihak yang dinilai masih menjaga marwah penegakan hukum di KPK. Bahkan mantan Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas menilai Novel Baswedan dan kawan-kawannya merupakan penjaga moral di lembaga antirasuah. 

"Sukses kasatgas pimpinan Novel Baswedan dan kawan-kawan sebagai pilar moral pegawai lawas KPK," kata Busyro, usai kabar penangkapan Edhy Prabowo ramai diberitakan.

Profil Novel Baswedan, Penyidik Senior KPK di Tengah Penangkapan Edhy Prabowo Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Fauzi Rahmat

0 comments:

Post a Comment