Profil Arifin Panigoro,Raja Minyak Indonesia yang Taat Bayar Pajak
Arifin Panigoro dikenal sebagai salah satu profil orang sukses di Indonesia. Pria kelahiran Bandung, 14 Maret 1945 ini dikenal dalam industri energi, khususnya minyak, gas bumi, juga pertambangan tembaga, melalui perusahaanya PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC).
Pada 2019 lalu namanya tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes urutan ke-45 dengan total kekayaan hingga USD 670 juta atau sekitar Rp 9,35 triliun (asumsi kurs Rp 13.956/USD). Sempat menjadi pegawai biasa sebelum akhirnya menjadi bos perusahan ternama di Indonesia, berikut fakta seputar Arifin Panigoro yang perlu kalian ketahui :
1. Awal mula perjalanan kariernya
Keluarga Arifin berasal dari Gorontalo, memulai bisnis kopiah dan berkembang menjadi agen penjualan barang elektronik Philips hingga produk tekstil Retatex. Arifin lahir dan besar di Bandung, ia sempat menjadi mahasiswa Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB). Bahkan semasa kuliah ia sudah memulai usahanya sebagai kontraktor instalasi listrik door to door.
Awal pendirian Medco ternyata berasal dari peristiwa oil boom yang menyebabkan minyak bumi menjadi komoditas utama di kegiatan ekspor pada 1979-1980. Saat itu Medco beruntung karena pemerintah RI sedang gencar melakukan pembinaan terhadap pengusaha migas lokal.
Di tahun 1979 ia melanjutkan pendidikannya di Prancis sebagai Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Fountainebleau untuk menunjang karier di indusri perminyakan dalam negeri.
Salah satu tonggak sejarah Medco, ketika melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender, kemudian namanya diubah menjadi Expan. Dengan pembelian tersebut, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing sebab perusahaan minyak tertua di Indonesia itu sudah sepenuhnya dimiliki oleh Medco. Arifin dikenal sebagai orang yang ulet dan tidak takut untuk mengambil risiko dalam setiap keputusan.
2. Rajin Bayar Pajak
Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, namanya juga tercatat sebagai salah satu pengusaha yang taat membayar pajak. Pada 2016 ia berhasil menjadi satu-satunya orang Indonesia yang mendapatkan apresiasi dan penghargaan sebagai pembayar pajak terbesar dari Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Di tahun 2019 ia kembali mendapatkan penghargan yang sama.
3. Masuk dunia politik dan mendukung aksi mahasiswa 1998
Petualangan politik Arifin Panigoro menjadi kontroversi ketika ia dituduh berupaya menggagalkan Sidang Umum MPR 1998 pelantikan Presiden Soeharto untuk ketujuh kalinya, tuduhan tersebut dilontarkan karena melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh politik di Hotel Radisson, Yogyakarta.
Dalam aksi mahasiswa 1998, Arifin disebut memberi bantuan konsumsi kepada demonstran yang melakukan aksi di Gedung DPR RI. Sebuah memo dari asisten Wakil Presiden kala itu, Sofian Effendi menuduhnya berencana melakukan makar.
Setelah itu namanya kian terkenal dari tahun 1999 sampai 2005 karena masuk dalam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), sampai akhirnya Arifin mendirikan partainya sendiri dengan nama Partai Demokrasi Pembaruan.
Bahkan ia ditunjuk sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) periode 2019-2024 yang langsung dilantik oleh Presiden Joko Widodo.
0 comments:
Post a Comment