Kisah Anak yang Sukses Punya Clothing Line Setelah Dapat Ejekan Rasis
Ketika masih menduduki kelas satu sekolah dasar, Kheris Rogers (11) menghabiskan waktu lebih banyak untuk berendam di bak mandi, setelah anak-anak di sekolahnya menggertak dia karena warna kulitnya yang gelap. Kheris yakin berendam dalam air dapat mencerahkan kulitnya yang gelap.
Dikutip dari Upworthy, Kheris menceritakan pengalamannya pada CNBC bahwa gurunya sendiri bahkan memberinya krayon hitam untuk menggambar potret dirinya. Namun, semua siswa kulit hitam lainnya, justru diberi crayon warna coklat.
Bahkan kepindahannya ke sekolah baru pun tidak membantu. Ketika dia maju ke depan kelas, Kheris diejek oleh anak-anak kulit hitam lainnya karena kulitnya yang lebih gelap dari mereka.
Kakak perempuan Kheris, Taylor Pollard, memutuskan untuk melakukan sesuatu. Agar adik perempuannya merasa bangga dan percaya diri, Taylor (23) mencuitkan sesuatu di Twitternya dengan foto Kheris dan mengatakan bahwa nenek mereka berpesan dan membuat kakak beradik tersebut merasa bangga dengan warna kulit mereka. Pesan neneknya tersebut tercantum dalam sebuah tagar #FlexinInMyComplexion.
Tanggapannya luar biasa. Postingan asli Taylor (sebelum tidak sengaja terhapus) menerima lebih dari 100.000 likes dan dia menerima banyak email berupa pujian.
Ternyata respons dan semua dukungan itu mengilhami Kheris. Dengan bantuan Taylor, keduanya memulai sebuah perusahaan pakaian untuk membungkam semua ejekan terhadap dirinya.
Dengan pinjaman awal 100 dolar Amerika Serikat dari ibu mereka, sebuah situs web yang dibuat menggunakan instruksi online dan bantuan dari perusahaan sablon, mereka mulai melawan ejekan rasis tersebut dengan sebuah T-shirt yang menampilkan pesan nenek mereka dalam huruf tebal.
Siapa sangka, anak yang dulu harus berjibaku dengan ejekan rasis kini telah menjadi pemilik sebuah perusahaan pakaian di usianya yang baru beranjak 11 tahun.
Selebritas ternama termasuk Lena Waithe dan Lupita Nyong'o bahkan dengan bangga mengenakan pakaian milik Kheris dan sang kakak.
Kheris mengubah pengalamannya ini menjadi sebuah inspirasi yang penting untuk perubahan.
0 comments:
Post a Comment