Kisah Lizzie Parra Dari Gadis Tomboy Sukses Bisnis Kosmetika
Kesuksesan seseorang dalam berbisnis sering kali membuat iri setiap orang yang melihatnya. Namun, siapa sangka jika banyak hal dikorbankan oleh mereka dalam merintis bisnisnya. Salah satunya adalah Lizzie Parra, seorang pebisnis wanita yang sukses dengan produk lipstiknya.
Sebelum terkenal sebagai pemilik brand BLP (By Lizzie Parra), inilah sepak terjangnya, seperti yang dilansir dari Swara Tunaiku.
Dimulai dari Beauty Workshop
Lizzie Parra yang bernama asli Elizabeth Christina Parameswari ini punya kisah bisnis yang menarik. Sebelum menggenggam kesuksesan sebagai pebisnis kosmetik seperti sekarang ini, Lizzie Parra justru tidak tertarik dengan make up.
Ia dikenal sebagai mahasiswi yang tomboy. Image ini kemudian berubah ketika ia harus mengadakan acara beauty workshop saat kuliah.
Bersama teman-teman wanitanya, Lizzie sepakat membuka beauty workshop demi memenuhi tugas kuliah di Jurusan Marketing Business.
Mereka mengajukan proposal ke berbagai brand kecantikan. Setelah workshop-nya berjalan sukses, Lizzie mulai tertarik dan enjoy dengan dunia tata rias. Ia juga ditawari bergabung di perusahaan kosmetik multinasional.
Menjadi Karyawan Kantoran di Perusahaan Kosmetik
Setelah ditawari bergabung di perusahaan multinasional tersebut, Lizzie mengaku saat itu menikmati suasana kerjanya di sana. Awalnya, ia menempati posisi management trainee setelah lolos dalam seleksi. Kariernya juga tak bisa dipandang remeh. Dalam dua tahun, Lizzie mampu menjabat sebagai manajer junior.
Kariernya sebagai pegawai kantor yang semakin menanjak ini dianggapnya sebagai zona nyaman. Lama kelamaan, ia berpikir ingin keluar dari zona nyaman agar berkembang menjadi lebih baik. Ia memutuskan untuk resign dari pekerjaannya yang menjanjikan tersebut.
Resign dan Memulai Jadi MUA
Setelah resign dari kantor, wanita kelahiran 2 Februari 1987 ini memulai karier lagi sebagai MUA (Make Up Artist).
Ketertarikannya dalam dunia tata rias dan pengetahuannya di bidang kosmetik sudah menjadi bekal yang cukup untuk merambah bisnis MUA ini. Karena mengejar passion yang dimilikinya, Lizzie bekerja keras menapaki bisnis ini.
Akan tetapi, ternyata perjalanannya tidak mulus. Tiga bulan pertama kerja, pendapatannya tidak tetap. Karenanya, ia menambah periklanan di majalah-majalah. Strategi ini dilakukan untuk menjalin relasi.
Ia juga menghubungi kembali rekan kerja dan relasinya saat bekerja di perusahaan kosmetik. Akhirnya, bisnisnya cukup berkembang.
Mengembangkan Blog sebagai Portofolio
Nama Lizzie Parra diambilnya untuk mem-branding dirinya. Agar usahanya semakin berkembang, ia mengembangkan kembali blog-nya sebagai portofolio. Langkah ini dilakukan untuk menjalin relasi lebih banyak lagi karena munculnya berbagai pesaing MUA. Ia menuliskan berbagai tips dan review tentang produk kecantikan. Testimoni dari para pelanggannya juga ada di sana.
Menjadi Beauty Vlogger
Setelah sukses menjadi blogger, Lizzie berhasil menambah kiprahnya menjadi beauty vlogger. Ia menggunakan channel YouTube untuk membahas soal kosmetik beserta tips-tipsnya. Banyak pula yang memintanya memberikan rekomendasi make up. Karena rutin nge-vlog, Lizzie sudah punya YouTube channel sendiri.
Menciptakan Produk dan Brand Sendiri
Menjadi MUA dan influencer dalam bidang kecantikan belum cukup membuatnya puas. Lizzie ingin memunculkan sebuah brand dengan produk yang ia ciptakan. Ia juga mempertimbangkan waktunya antara bekerja dan berkarier.
Dengan menjual produk kecantikan dari brand sendiri, ia tidak banyak mengandalkan fisik untuk bekerja. Akhirnya, ia meluncurkan produk lipstik dengan brand BLP. Pertimbangan memproduksi lipstik ini karena ia lebih menguasainya.
Mempunyai Toko Online
Awalnya, pemasaran produknya dilakukan via online karena memang masih merintis. Dengan penjualan lewat toko online, ia tak perlu modal juga. Kerja sama dengan e-commerce ia pertahankan seiring dengan meluasnya penjualan produknya.
Membuka Toko Offline
Setelah modalnya cukup, Lizzie membuka toko yang diberi nama Beauty Space by Lizzie Parra. Toko ini berlokasi di Lotte Shopping Avenue yang dibuka pada awal Februari 2018. Dengan gerainya yang berada di lokasi strategis, Lizzie berharap bisnisnya lancar selalu.
Berbagai perjalanan langkah demi langkah tersebut kini berbuah manis dengan kesuksesan Lizzie sekarang ini. Kariernya sebagai pebisnis ini sangat memuaskan dirinya yang sedari awal rela keluar dari zona nyaman demi mengejar mimpinya. Pengorbanannya resign dari perusahaan multinasional tidak sia-sia. Brand BLP miliknya bisa dikenal masyarakat dan disambut antusias.
0 comments:
Post a Comment