Kisah Pengusaha Catering Memulai dengan Minim Modal
Mengawali sebuah bisnis bukanlah suatu perkara yang mudah. Terdapat modal yang harus dipersiapkan dengan matang untuk mengawali langkah pertama kita dalam berbisnis.
Namun, pernakah terpikir oleh kamu jika ada orang yang memulai usaha dengan modal minim atau bahkan minus? Rasanya hampir seperti mustahil, tapi ada seorang pebisnis yang berhasil melakukannya.
Ialah Jhonson Simbolon, seorang pria asal Yogyakarta yang sukses berbisnis katering. Ia merupakan pendiri dan pemiliki dari jasa layanan katering bernama Cita Catering.
Cita Catering menyediakan hidangan untuk berbagai macam acara seperti pernikahan. Hidangan tersebut terdiri dari prasmanan, gubuk dan makanan ringan yang sebagian besar adalah kuliner yang tidak asing di lidah orang-orang Indonesia.
Keuntungannya pun terbilang besar. jhonson bisa meraup keuntungan hingga miliaran rupiah. Adapun usaha kateringnya sendiri kini bisa hadir di acara-acara besar.
Namanya memang cocok untuk masuk ke dalam daftar profil orang sukses. Jhonson bekerja keras untuk membangun Cita Catering miliknya ketika keterbatasan melanda.
Seorang Yatim Piatu
Meski Minim Modal, Pengusaha Catering Ini Sukses Bangun Bisnis Beromzet Miliaran (1)
Cita Catering milik Jhonson menyediakan hidangan untuk acara-acara besar seperti pernikahan. Foto: Facebook.com/CitaCatering
Dukungan adalah apa yang diperlukan oleh seseorang dalam menjalani hidup, hanya saja hal tersebut dirasa tidak dialami oleh Jhonson. Ketika duduk di bangku kuliah, Jhonson harus kehilangan orang tuanya sehingga ia menjadi seorang yatim piatu.
Jhonson saat itu memiliki keinginan untuk menjadi seorang pengusaha, hanya saja ia tidak memiliki modal yang begitu besar. Alhasil, ia menggunakan aset yang ditinggalkan orang tuanya, yakni sepeda motor untuk menjadi fondasi untuk bisnisnya sendiri.
Berbekal uang hasil menjual sepeda motor peninggalan orang tuanya dan tekad yang dimiliki Jhonson untuk menjadi pengusaha, ia memutuskan untuk bisnis katering. Padahal, modalnya saat itu tidak cukup banyak, hanya cukup untuk memenuhi perutnya sehari-hari.
Meski begitu ia tetap berani untuk bergerak dan tidak kehabisan akal untuk melawan ketidakmampuan. Karena minimnya modal, Jhonson menyewa peralatan masak ke Rukun Warga di tempatnya untuk memulai bisnis katering.
Ia juga harus menyewa tenda agar tidak terkena hujan ketika memasak. Awal mula perjalanan bisnis Jhonson memang dilakukan di rumah sendiri pada tahun 1998.
Dalam berbisnis, tentunya kita perlu memperkenalkan usaha kita kepada orang dengan tujuan yang tidak lain adalah menarik perhatian orang-orang sehingga mau menjadi pelanggan kita. Jhonson pun melakukan yang sama. Lagi-lagi karena tidak cukupnya biaya, ia meminjam uang sebesar Rp 100.000 kepada mertuanya untuk mengiklankan bisnis kateringnya.
Bermodalkan uang pinjaman itu, Jhonson mengiklankan Cita Catering di sebuah koran cetak. Ia memilih jangka waktu selama 1 bulan untuk mempromosikan bisnis rintisannya.
Iklan yang dipasang di koran cetak mempertemukan Jhonson dengan pelanggannya. Bermula dari 1 pelanggan, Jhonson melihat usahanya terus berkembang seiring berjalannya waktu.
Meskipun bisnisnya masih baru, Jhonson tidak takut untuk bersaing. Sebagai pebisnis ia memiliki cara untuk unggul di antara pemain-pemain lama yang sudah besar.
Pria tersebut memberikan sebuah tawaran bagi pelanggannya, yaitu sebuah layanan katering dengan harga murah. Singkatnya, ia mengincar margin kecil untuk bisa unggul di antara layanan katering lain.
Cita Catering yang semula melayani acara kecil kemudian mulai dipercaya untuk memegang acara-acara besar. Bagi Jhonson, kepercayaan besar tersebut harus ia pegang dengan baik.
Baginya, kepercayaan yang didapat oleh bisnis katering miliknya tidak bisa dicapai dengan mudah. kepercayaan tersebut harus dipegang sedikit-demi sedikit untuk bisa menjadi besar. Kemudian untuk menjaga kepercayaan, bagi Jhonson, komitmen yang sudah dibuat dengan pelanggan adalah apa yang harus dipenuhi dengan semaksimal mungkin.
0 comments:
Post a Comment